Senin, 23 Mei 2011

Sabtu, 21 Mei 2011 19:53 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Atlet asal Palu, Sulawesi Tengah, Muhammad Muslim (15) tewas di putaran final Kejuaran Nasional Wadokai yang dilangsungkan di Gedung Olahraga Mattoanging Makassar, Sabtu.

Informasi yang dihimpun di Rumah Sakit Polri (RSP) Bhayangkara Makassar, korban yang masih duduk di bangku kelas I Sekolah Menengah Atas (SMA) itu meninggal dunia setelah kelelahan pada putaran final kejuaraan nasional Wadokai.

"Ini semua kesalahan dari panitia penyelenggara karena dia setelah terjatuh tidak langsung dibawa ke rumah sakit dan tidak diberikan bantuan oksigen sehingga meninggal dunia," ujar salah satu official atlet, Oda.

Ia mengungkapkan, korban yang sudah berada di Makassar sejak Senin (16/5) mengalami kelelahan berat, apalagi dengan jadwal pertandingan yang selalu molor.

Pada partai final, korban yang sudah memastikan diri ke partai puncak melawan atlet dari Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mencari juara satu turnamen wadokai di kelas junior 55 kilogram itu disuruh datang ke GOR Mattoanging sekitar pukul 7.30 Wita.

Namun, pertandingan itu baru bisa diselenggarakan pada pukul 15.00 Wita. Korban yang sudah memegang sabuk hitam itu banyak menghabiskan waktu luangnya untuk berlatih yang ternyata banyak menguras fisiknya.

Saat pertambahan waktu selama dua kali itu, kata Oda yang setiap harinya menyiapkan makanan untuk 51 atlet lainnya, korban langsung kelelahan dan terjatuh.

"Kami yang berada di luar arena menyaksikan pertandingan dilarang masuk ke arena. Kami khawatir dengan anak kami, tetapi panitia tidak menyiapkan alat medis sampai anak kami dibawa ke RS Bhayangkara tanpa bantuan oksigen," katanya.

Oda juga tidak dapat menahan emosinya ketika melihat jazad korban. Oda kemudian terjatuh dan kesurupan di dalam aula rumah sakit sebelum jenazahnya diterbangkan ke Palu, Sulawesi Tengah
Diposting oleh Sceru King 0 komentar
Read More

Sabtu, 14 Mei 2011

Kejuaran yang diikuti sekitar 400 atlet dari 14 pengurus provinsi Wadokai di seluruh Indonesia itu dibuka Kapolda Sulselbar Irjen Johny Waenal Usman. Dalam sambutannya, Johny mengungkapkan bahwa kejurnas ini merupakan momentum yang sangat strategis guna menempa pengalaman tanding karateka.
“Saya meyakini kejurnas ini akan melahirkan talenta-talenta pilihan yang bisa menjadi atlet nasional dan mampu tampil pada setiap event serta mengibarkan Sang Merah Putih di ajang-ajang internasional. Saya juga bangga karena Wadokai sudah menjadi perguruan yang banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan karate di Indonesia,” kata Johny, Jumat (20/5/2011).
Sementara itu, Ketua Umum PB Wadokai Karate-Do Indonesia yang juga Kapolda Kalimantan Tengah Brigjen Syafruddin menjelaskan penyelenggaraan kejurnas tersebut mengusung dua misi penting.Pertama, melahirkan karateka yang andal untuk menjadi tim karate nasional sekaligus mempersiapkan karateka Wadokai menghadapi Kejuaraan Dunia Wadokai digelar di Bali pada Oktober nanti. Kedua, mengirim karateka junior mengikuti Kejuaraan Nasional Karateka Piala Mendagri dan Mendiknas 2011 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Penyelenggaraan kejurnas ini menjadi sangat strategis bagi Perguruan Wadokai sebagai upaya mempersiapkan karateka menghadapi event yang lebih besar. Apalagi, karateka selama ini merupakan cabang andalan Indonesia di ajang-ajang multievent seperti SEA Games dan Asian Games,” tutur Syafruddin.
Selain kejurnas, PB Wadokai juga menyelenggarakan penataran wasit dan juri yang telah dilakukan di Aula Kodim 143 Makassar. Penataran bagi wasit dan juri ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dan penambahan pengetahuan agar dalam pengambilan keputusan, tidak ada keraguan. Penataran juga dimaksudkan agar wasit dan juri dapat bekerjasama dalam menjaga keselamatan atlet.
PB Wadokai juga akan menyelenggarakan Seminar Nasional Olahraga Tahun 2011 di Makassar Golden Hotel, besok (Sabtu, 21/5/2011). Hadir sebagai pembicara Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo, Ketua Umum PB Forki Mayjen TNI (purn) Hendarman Supandji, Ketua Satkorlak Sea Games 2011 Mayjen TNI (purn) Tono Suratman, Tokoh olah raga Osman Sapta Odang dan Pimpinan ESQ Ari Ginandjar.
Selain itu, akan dilangsungkan pula ujian DAN Nasional di Sekolah Polisi Negara Batua di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, pada 23-24 Mei.
Pada pertandingan di kejurnas ini, terdapat enam kategori pertandingan. Mulai dari kelompok usia dini, para pemula, pemula, cadet, junior dan senior. Peserta akan memperebutkan medali, trofi dan uang tunai.

Diposting oleh Sceru King 0 komentar
Read More

Kamis, 03 Februari 2011

PADANG, HALUAN-Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Wadokai yang digelar Senin (30/1) lalu menghasilkan sejumlah program. Salah satunya, tahun ini mereka bakal menggelar kejuaraan bertaraf internasional.

“Kejuaraan internasional itu harus. Apapun bentuk dan sifatnya, yang penting tahun ini kita harus menyeleng­garakan­nya. Ini akan menjadi penanda semangat kebangkitan Wadokai Indonesia,” ujar Ketua Umum Wadokai Karate-do Indonesia, Syafrudin, Kemarin.

Semula, muncul wacana Wadokai menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2011. Ren­cana venuenya pun sudah mencuat: Bali atau Banjarmasin. Tetapi, kemungkinan itu men­jadi tipis karena tuan rumah kejuaraan dunia sudah diten­tukan.

“Okelah, kita tak jadi tuan rumah kejuaraan dunia tahun ini. Tapi, kita akan gelar kejuaraan bertaraf internasional tahun ini. Apakah itu kejuaraan terbuka dunia, se-Asia, atau se-ASEAN,” katanya.
Syafrudin yang juga Kapol­da Kalimantan Selatan itu menyebutkan, kecuali meng­gelar kejuaraan internasional, Wadokai juga akan menggelar Kejurnas Wadokai pertengahan tahun ini. Kejurnas tersebut kemungkinan bakal dilang­sungkan pada April mendatang, sekaligus sebagai persiapan menghadapi Kejurnas Piala Mendagri.

“Kejurnas ini akan menjadi salah satu momen penting kita tahun ini. Dari sinilah kita harapkan muncul karateka-karateka yang bias mewakili kita di event-event interna­sional,” katanya lagi.

Selain itu, Wadokai Indo­nesia juga akan menggelar coaching clinic untuk teknik dan kumite di Jakarta, 5-7 Februari 2011. Untuk itu, setiap Pengprov Wadokai di Indonesia agar mengirim atlet senior dan yunior terbaiknya sebanyak dua orang putra dan putri dengan umur 14-23 tahun serta satu pelatih. Syarat pengiriman atlet adalah mereka yang berprestasi juara Porda atau Kejurda.

Ketua Komtek Wadokai Sumbar, Henddy Luthan yang dikonfirmasi Haluan mengakui pihaknya telah menerima edaran tentang coaching clinic itu. Hanya saja, pihaknya saat ini masih belum menentukan siapa atlet dan pelatih yang dikirim.

"Kami akan membahasnya secapatnya dan segera menen­tukan atlet dan pelatih yang dikirim. Sebelum batas waktu 2 Februari akan kami kirim," katanya. (h/pp)


Diposting oleh Sceru King 0 komentar
Read More

Kamis, 20 Januari 2011

Jakarta - Setelah melangsungkan Musyawarah Nasional (Munas) akhir tahun kemarin, hari ini hari ini (7/1/2011) Wadokai Karate-Do Indonesia resmi mengumumkan pengurus periode 2010-2015.
Diposting oleh Sceru King 0 komentar
Read More