Sabtu, 16 Juli 2011

'Masa damai' 'Peace & ketenangan', 'waktu ketenangan'. Para Kata lima yang dikembangkan oleh Yasutsune Itosu-pada tahun 1903. Pertama diajarkan di Sekolah Umum di Okinawa. Lima Pinan Shodan Kata yang Pinan, Pinan Nidan, Sandan Pinan, Pinan Godan Yodan dan Pinan. Kata Pinan adalah Kata dasar signifikan untuk Shuri-te gaya Karate sebagai Wado-ryu, Shito-ryu, Shorin-ryu dan shoto-ryu. 
Diposting oleh Sceru King 0 komentar
Read More

Kamis, 14 Juli 2011

MAKASSAR, KOMPAS.com — Kematian Muhammad Muslim, karateka anggota kontingen Wadokai asal Sulawesi Tengah, membawa luka mendalam bagi timnya maupun panitia pelaksana.

Muslim mengembuskan napas terakhir dalam laga final Kejuaraan Nasional Karate-Do Wadokai di Gelangggang Olahraga Mattalatta, Makassar, Sabtu (21/5/2011) sore.

Pengurus PB Wadokai pun memberikan santunan kepada pihak keluarga dan mengabadikan nama Muslim di salah satu tempat latihan olahraga karate atau dojo di PB Pusat Wadokai.
"Nama Muslim akan abadi di salah satu dojo yang merupakan bentuk apresiasi atas komitmennya yang begitu tinggi di karate," kata Sudirman, Sekjen PB Wadokai, di Makassar, Senin kemarin.

Sementara itu, pemberian santunan, menurut Sudirman, merupakan bentuk kepedulian dan rasa belasungkawa serta tanggung jawab panitia atas kematian Muslim. Panitia kejurnas juga telah memberikan uang duka serta biaya pemakaman bagi keluarga korban.

"Kami sudah berkomunikasi dengan kelaurga yang berada di Palu, mengungkapkan belasungkawa yang terdalam dari seluruh jajaran PB Wadokai atas meninggalnya Muslim, " kata Sudirman. Selain itu, PB Wadokai juga menanggung biaya rumah sakit hingga keberangkatan ke kampung halamannya di Palu. 

Karateka berusia 15 tahun ini dinilai sebagai bibit baru untuk tim Wadokai. Muslim meninggal dalam laga final kumite 55 kg kelas 16-17 tahun saat bertanding melawan atlet kontingen Kalimantan Tengah. Muslim diduga mengalami kelelahan. 


Diposting oleh Sceru King 0 komentar
Read More
KOMPAS.com - Andai tak ada aral melintang, pada 2015, Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Karate. Bertolak dari kesempatan itulah, Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Karate-Do Indonesia (PB FORKI) 2010-2014
Hendardji Soepandji mengatakan bakal menyiapkan sarana memadai. "Kejuaraan itu akan digelar di Kemayoran," kata Hendardji pada Kamis (10/2/2011).

Menurut Hendardji, lokasi pergelaran di bekas bandar udara internasional Jakarta itu merupakan bagian dari pengembangan kawasan yang kini menjadi superblok bisnis dan residensial tersebut. Kawasan Kemayoran melalui Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) berada di bawah naungan Sekretariat Negara. Bersama dengan Kawasan Gelora Bung Karno, Kemayoran merupakan Badan Layanan Umum (BLU). Sejak 6 Oktober 2010, Hendardji dilantik menjadi Direktur Utama PPKK menggantikan pejabat sebelumnya Djadjuk Nafsir.

Saat ini, luas Komplek Kemayoran mencapai 454 hektare. Dari jumlah itu, sesuai rencana pengembangan terbaru untuk 15 tahun ke depan, 100 hektare lahan merupakan peruntukan olahraga, rekreasi, dan seni. Pengelola, kelak, membangun sebuah gedung olahraga bertaraf internasional. Luasnya sekitar 48.000 meter persegi, bertingkat enam, dan mampu menampung hingga 25.000 penonton. Alhasil, sarana ini menjadi tempat penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Karate. Menurut rencana, pembangunan akan rampung pada 2015. "Peserta kejuaraan ada 100 negara," imbuh Hendardji.

Masih berhubungan dengan sarana olahraga tersebut, pengelola Kemayoran berencana menggusur kawasan kumuh di belakang Masjid Akbar. Lahan tersebut bakal dijadikan lapangan hijau luas semacam stadion madya untuk menggelar pertandingan sepak bola. Kapasitas stadion itu sekitar 30.000 penonton. Pengelola juga akan membangun stadion renang berstandar Olimpiade berikut sejumlah arena terbuka lainnya untuk pertunjukan seni dan rekreasi.

Pengembangan Komplek Kemayoran, papar Hendardji akan menelan biaya Rp 7,2 triliun. Mayoritas dana, Rp 4 triliun, akan tersedot untuk pembangunan infrastruktur. Sementara, sisanya, Rp 3,2 triliun habis dipakai untuk pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum. 

Diposting oleh Sceru King 0 komentar
Read More
Kotahujan.com-Sebanyak 1200 peserta ambil bagian dalam kejuaraan karate yang bertajuk"IPB Karate Cup III se-Jawa Bali". Kejuaraan yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate IPB ini akan berlangsung selama tiga hari di Gymnasium IPB mulai Jum'at (27/05) sampai Minggu (29/05) nanti.

"Peserta mencapai 1200 dari beberapa daerah se-Jawa Bali, paling banyak dari daerah Jawa Barat" ujar Sambodo Rio Sasongko (20), Ketua Pelaksana.
Para peserta dalam kejuaraan ini akan bertanding untuk mendapatkan medali dari panitia yang bekerja sama dengan tim wasit karate Jawa Barat. Jenis pertandingan dalam kejuaraan ini dibagi dua, yaitu Kumite dan Kata.

"Untuk juri kita bekerja sama dengan wasit Jawa Barat dan DKI Jakarta, dan penilaiannya ada dua jenis, untuk seni yang dinilai keindahan, sedangkan untuk tarung sifatnya pengumpulan point" tambah Rio.

Kumite merupakan pertandingan atau tarung, sedangkan Kata adalah peragaan jurus-jurus yang terdapat dalam karate. Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok usia, yaitu usia dini (8tahun), prapemula (10 tahun), pemula (12-13 tahun), kadet (14-15 tahun), junior (16-17 tahun), dan senior (diatas 18 tahun).

Dalam kejuaraan ini para peserta tidak diperkenankan memakai lambang perguruan. Hal ini untuk menghindari penilaian yang tidak objektif. Rio, panitia kejuaraan menegaskan bahwa kejuaraan ini untuk menjunjung tinggi nilai sportifitas.

"Itu untuk meminimalisir kecurangan, misalkan wasit merasa satu perguruan dengan salah satu atlet, untuk menghindarkan hal-hal seperti itu" ungkap Rio.

Tema "Get spirit, get sportif, get success" diusung dengan tujuan meningkatkan prestasi karateka di Indonesia. Harapannya kejuaraan ini bisa menjadi ajang untuk mengukur kualitas dan perkembangan para karateka.

Diposting oleh Sceru King 0 komentar
Read More