Rabu, 19 Oktober 2011

Karate-ka Indonesia Bertekad Untuk Mengulangi Prestasi


Tim nasional cabang olahraga karate Indonesia bertekad mengulangi prestasi manis pada kompetisi SEA Games Laos 2009. Ketika itu karatedo Indonesia Umar Syarif yang terjun di kelas + 84 dan Faizal Zainuddin di kata perorangan berhasil mendulang medali emas. Sedangkan tim putri hanya mampu mempersembahkan perak. 

Manajer cabang olahrga karate, Zulkarnaen Purba, mengatakan ambisi kembali meraih prestasi tidak diragukan lagi karena SEA Games XXVI diselenggarakan di rumah sendiri, Palembang-Jakarta, pada 11-22 November 2011. "Kami optimistis akan meraih tiga medali emas untuk tim putra dan dua untuk putri. Kami yakin itu," kata Zulkarnaen di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2011.

Menurut Zulkarnaen, tiga dari tim putra dan dua putri diandalkan mendapat medali. Mereka adalah Umar Syarif yang akan turun pada kelas +84, Donny Jintar, dan Dermawan. Untuk pekarate putri ada Yolanda dan Tendri.

Pesaing berat untuk putra dan putri adalah Malaysia dan Vietnam. Tapi dua lawan berat ini bisa diatasi karena pada SEA Games lalu tim putra mampu menumbangkan mereka. "Kami tidak menganggapnya remeh. Begitu juga dengan lawan-lawan lainnya," ujar dia.

Tim Karatedo Indonesia akan diperkuat 22 atlet, terdiri dari 11 putra dan 11 putri. Khusus atlet Umar, kata Zulkarnaen, merupakan ajang terakhir mengikuti event terbesar di Asia Tenggara ini. Jadi, dengan sejumlah prestasinya selama ini Umar diharapkan menutup kariernya dengan mempersembahkan medali emas.

"Umar dan andalan lainnya harus mengangkat nama Indonesia di kancah internasional dengan prestasi yang baik," ujar dia menegaskan. Karena itu dalam waktu kurang dari satu bulan ini konsentrasi latihan lebih difokuskan pada latihan siap bertanding, yakni peningkatan strategi, taktik, fisik, dan mental.

Gerakan penting yang harus dikuasai adalah bloking dan mempertajam reaksi serta memelihara mental. "Kesiapannya sudah mencapai 90 persen, 10 persennya proses pemantapan," ucap Zulkarnaen lagi. Harapan untuk menggulung medali sedikit mengalami hambatan. Sang manajer menyayangkan manajemen pengelola SEA Games tidak maksimal menyediakan tempat latihan.

Dia mengatakan selama ini pelaksanaan latihan tidak memiliki tempat yang jelas. "Latihannya berpindah-pindah. Ini berdampak buruk bagi para peserta," ujarnya. Padahal selang waktu kurang lebih satu bulan ini latihannya harus benar-benar full.

Meski sudah beberapa kali disampaikan ke pihak manajemen, hal itu tidak pernah direspons. "Kami minta agar diberikan tempat latihan permanen," kata dia. Mantan pelatih ini juga menolak jika pertandingan dilaksanakan di Palembang. "Kami tidak mau bertanding di Palembang, kami mau di Gelora Bung Karno," katanya.

Pelatih Kepala Cabang Karate Christine Taroreh mengatakan sebelum berlaga di SEA Games nanti akan ada simulasi semi pertandingan yang dilaksanakan tiap minggu. Uji coba ini akan dilakukan sesama atlet karate dari daerah yang dipersiapkan untuk pra-Pekan Olahraga Nasional. Atlet yang bakal menjadi lawan dalam simulasi tersebut di antaranya atlet dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. "Mereka yang terbaik," katanya.

Perkembangan latihan saat ini, Christine menjelaskan, tinggal perawatan mental, fisik, strategi, dan taktik hingga SEA Games nanti. Pihaknya telah siap berhadapan dengan lawan dari 10 negara yang ikut dalam kejuaraan terbesar di wilayah Asia Tenggara ini. "Malaysia dan Vietnam telah mengirim atletnya full kelas," ujarnya. "Kami optimistis akan meraih medali emas nanti."

0 komentar:

Posting Komentar